Asal Usul Alam Semesta
Alam Semesta
Ada beberapa pandangan yang menjelaskan tentang asal-usul
alam semesta. Pandangan itu tampak semakin maju seiring dengan kemajuan dan
perkembangan zaman. Marilah kita simak bagaimana pandangan-pandangan itu.
a. Pandangan Orang Yunani Kuno
orng yunani pada zaman dahulu mengira bahwa langit langit
itu sangat dekat dengan bumi dan bumi adalah sangat kecil bila dibandingkan
dengan langit tadi. Mereka mengira bahwa bumi di atur oleh beberapa dewa, di
antara para dewa tadi disebutlah Dewa
Helios yang diakuinya sebagai Dewa Matahari, sedang Dewa Zeus diakui sebagai Dewa Guntur.
Anggapan itu ternyata makin lama makin tidak diikuti oleh
masyarakat, hal itu berkat pengamatan dan pemikiran yang lebih teliti dan maju
oleh orang-orang sesudah zaman itu, misalnya Pythagoras, Aristoteles,
Potolomeus dan lainya.
b.
Pandangan Menurut Pythagoras
pythagoras telah hidup 2500 tahun yang lalu, dia
beranggapan bahwa bumi tidak merupakan padang yang luas, tetapi menurut
anggapanya bumi berbentuk bulat sehingga dapat dikatakan bahwa bumi itu tidak
berujung.
c.
pandangan Menurut Aristoteles
Aristoteles adalah seorang ahli filsafat bangsa yunaniyang
hidup 200 tahun sesudah pythagoras. Aristoteles mencoba menerangkan bahwa benda
langit itu melakukan peredaran, dan Aristoteles mencoba menerangkan tentang
peredaran bulan, venus, mars, dan pelanet-planet lain.
Aristoteles berpendapat bahwa matahari, planet dan
bintang-bintang itu semua beredar mengelilingi bumi.tetapi dia tidak mengetahui
dan tidak dapat menerangkanya apa yang menggerakan benda-benda langit dan
bagaimana benda-benda itu bisa melayang di langit dan tak pernah jatuh.
Aristoteles juga beranggapan bahwa di atas bumi terdapat
berlapis-lapis langit yang berjumlah 8 yang masing-masing langit terdiri dari
keristal (kaca) yang tembus cahaya. Aristoteles juga tidak percaya pada dongeng
para pendeta yang mengatakan bahwa Dewa Matahari Helius dan Dewa-dewa lain
bersemayam di gunung Olympus. Akibat dari ajaranya di bantah oleh Aristoteles,
maka para pendeta jadi marah karena pendapat Aristoteles itu dapat merusak
citra Agama. Akibatnya Aristoteles di usir dari negaranya dan di juluki sebagai
Atheis.
d.
Pandangan Menurut Ptolomeus
Ptolomeus adalah seorang ahli filsafat bangsa yunani yang
hidup 100 tahun setelah Aristoteles. Ptolomeu sempat menyusun teori baru mengenai
cakrawala yang juga disebut kosmos, dia lalu mengajarkan teorinya tadi kepada para
pengikutnya bahwa benda langit itu beredar mengelilingi bumi pada ruang besar
yang kosong. Teori ini menekankan bahwa yyang menjadi pusat peredaran benda
langit adalah Bumi, Teori ini sering disebut teori geosentris.
Teori ini diakui kebenaranya kebenarnnya oleh gereja keristen
setelah ptolomeus meninggal, dia meninggal di Iskandaria – Mesir.
e.
Pandangan Menurut Copernicus
Copernicus lahir di Torum – Polandia (1473 – 1543). Sebagai
anak seorang uskup agama katolik ia dikirimkan ke italia untuk belajar teologi,
farmasi, teknologi, kedokteran dan ilmu mesin. Tapi yang apling ia gemari
adalah astronomi.
Copernicus menarik kesimpulan bahwa hanya bulan saja yang
betul-betul beredar mengelilingi bumi, sedangkan planet lain tidak, tetapi
semuanya beredar mengelilingi matahari. Waktu itu Copernicus merahasiakan
penemuanya, tentu saja karna penemuanya bertentangan dengan pandangan gereja.
f.
Pandangan Menurut Galileo Galilei
Galileo Galilei hidup pada zaman setelah ditemukanya
teleskop, pada tanggal 7 januari 1610 dengan menggunakan teleskop galilei
menemukan bahwa Yupiter bukan hanya sebuah titik cahaya kecil, melainkan berupa
sebuah bola besar dengan empat buah pengiringnya. Ia menemukan jalur hitam di
permukaan bulan dan diduga laut atau samudra. Dia juga membenarkan teori
Copernicus, karena dia menyetujui teori Copernicus maka akhirnya dia dihukum
oleh pengadilan gereja sampai mati.